Kondisi jalan yang tidak mulus menjadi penghambat warga Desa Manubar, Kec. Sandaran, Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Hal ini dikarenakan warga setempat harus menempuh 6 jam perjalanan darat kemudian dilanjutkan dengan menempuh jalur air menggunakan kapal feri mini yang tentunya harus mengantre dengan kendaraan lain untuk sampai di rumah sakit terdekat di daerah Sangkulirang.
Walapun terdapat jalur air yang dapat ditempuh hanya dengan waktu dua jam atau lebih hemat empat jam dari perjalanan darat tetapi minimnya fasilitas transportasi masih menjadi kendala.
Keterbatasan akses ini semakin menjadi problematika ketika terdapat warga yang membutuhkan pelayanan darurat.
Merespon hal tersebut, Nadzir Baitulmaal Muamalat (BMM) menghadirkan program Wakaf Ambulance Terapung / Ambulance Sungai untuk daerah-daerah pelosok Indonesia, sehingga mempermudah akses pelayanan Kesehatan bagi warga setempat dan meminimalisir kematian ibu dan anak.
Belum ada Fundraiser